Senin, 05 Desember 2011

BEHIND THE CHAIR (POEM)

       Puisi
              DI BALIK KURSI
      Akan Ku beri harta dan rizki dengan kehendak KU….
      Sepenggal ayat dari kitab suci MU…
      Abadi bagi ummat MU
      Tetapi  mengapa tiada merasa puas ?......
      Harta benda ,rumah gedung bertingkat dengan perabotan mahal
      Bernilai jutaan dan mobil yang siap selalu memudahkan gerak mu
     .yang tempo detik menjelajah dunia nyata maupun dunia maya….
       Yang sulit dibaca simiskin dan sipapa…..
       Mengais siang  dan malam dihingar bingar metro yang kompleks ….
       Demi pengganjal perut kosong…….
       Di gedung bertingkat,dengan kursi empuk hawa sejuk ac  mengendus.
       Para pakar  berargumen dengan lantang berbicara tentang tikus tikus  got….
       Tak tertinggal simiskin bagai tameng tameng penangkal serangan……
       Namun……….takpernah tuntas .
      Lain otak berbicara ,lain pula tangan  berbuat
      Indah  sekali mereka tampak  di petibergambar dan bersuara.
      Yang tidak dimiliki simiskin dan sipapa kecuali ngintip ditetangga
      Adakah dia itu dihati dan di nyali si pakar berdasi …….
       Yang kadang bak burung betet ngantuk ditengah sidang………
       Hati pun tertanya ,mana hatimu duhai pilihanku……
       Tak ingat kau dulu…………
       Saat itu perutku lapar,seteguk air  kau beri.
       Janji indah  meluncur dari bibir dibalik  kumis tebalmu……
      Kini kami makin menderita…dan makin  menderita……
      Kerja keras ,peluh deras mengucur  membasahi daging pembalut tulang.
      Tak lagi seimbang dengan nasi bungkus  mbok narti…….
      Pada hal……tuanku,kau semakin  terlelap nyenyak di istanamu.
      Tidakkah hatimu terguncang akan bencana di sekitarmu ?
      Ataukah itu kebodohan sebab akibat……..
      Pada hal kalimat kalimat  RAAB………..melintas  dibenakmu dimanapun kau berada.
      Adakah hatimu tlah tertutup ?.........
      Meskipun suaramu  lantang berurai kami,kami yang tak berpunya…..
      Ingatlah…..kita semua hanya menanti dan menanti esok yang penuh misteri ……..
      Buatku,…..dan buat mu jua………………..

   Penghujung malam 30 septbr 2011.dame tobing.

Minggu, 03 April 2011

SURTI


   Cerpen.                   
                          S U R T I
 Kilat menyambar berpijar  seakan membelah kaki cakrawala,hujan turun deras mengucur tercurah membasahi bumi menganak sungai menurun ke altar terendah menyatu dari berbagai penjuru.di  sudut jalan raya emperan toko ibu muda itu tercenung menatap kosong ke titik titik air hujan  yang jatuh di ujung  kakinya  seraya mendekap sibuyung dalam pelukannya.
  Sedang diseberang sana  di penghujung jalan disebuah beca tua ,seorang prya setengah baya duduk bertekuk lutut dalam becanya ,mengisap  dalamdalam    sebatang rokok disudut bibirnya yang legam.Kemudian secara perlahan bibir itu mengeluarkan asap  dengan membentuk lingkaran demi lingkaran dan menghilang…….raut wajahnya seakan menggambarkan duka namun tan terucap kecuali  desah nafas yang mendalam .sesekali  dari  bibirnya  terucap
         -dimana kau surti….dan anakku ?......
 Tatapannya hanya tertuju pada tetesan tetesan hujan yang mengalir di lembar plastic lusuh tenda penangkis hujan di  becanya.pertanyaan seperti itu ,entah untuk ke beribu kali diucapakannya namun tak  pernah ditemukannya jawaban ………
                                    Saat saat indah  bersama surti melintas dibenaknya. Rasa rindu menyesakkan dada nya rindu untuk bertemu.namun tiada daya .surti  hilang meninggalkan luka dan duka dihati  danu.Masa berdua  dulu bak adegan sinetron dilayar kaca bergantian adegan demi adegan berlalu tanpa bekas……
            -ingat……danu.. mana janjimu ?,….mana hatimu…….mana cintamu……
             Kau ….bohooooong….aku tersiksa ,aku terlantar ….danuuuuu….
            Biar .biar aku pergi tak perlu cari aku   ,,,,,,,danu.                                                                   
Jerit surti diiringi raung tangisnya membelah kesunyian malam.danu membisu tak berkutik melihat surti histeris begitu.bisa saja bawaan kehamilan surti.benaknya berfikir.
Dia tak berdaya kini ,gemerlap  pernikahan dan pesta adat  tahun lalu bagaikan fatamorgana.Lembaran-lembaran nominal ratusan yang diperoleh  berawal dari mimpi  malam danu jadi kenyataan  karena nomor sakti membawa surti dalam pelukannya.



 Namun ,sayang seribu kali sayang……..danu dan surti  terlelap nyenyak  pada bulan madu berkepanjangan lembar ratusan demi lembar  lembar puluhan sampai pada pecahan pecahannya terus mengalir dari rekening sampai pada kocek ludes tak berpesan
 Terjadilah perang  bisa saja seperti perang di Lybia ,piring terbang,baskom melayang ,gelas pecah.kaca rias pun retak berkeping-keping jatuh hancur di lantai keramik jingga.bak
  Hati danu dan surti  yang tidak menyatu lagi……….
                                                         Tidur yang lelap dimalam sepi itu adalah solusi perang antara dua insan .danu terlena dalam buaian mimpi.sedangkan surti masih terjaga kedua bola matanya  takkunjung terkatup meskipun lolongan anjing dan nyanyian sumbang dari sijangkrik malam  mengoyak malam sepi  tak mampu jua   menidurkannyan.dilirik nya sofa disudut kamar …..ada sosok kelabu kehitaman Melingkar  dengan bulu mengkilap ditimpa  sinar  lampu tidur yang temaram  tak bercahaya.dengan desah nafas memburu hendak menerkam mangsa.
   Lolongan anjing  di luar semakin mendekat ,surti merinding ,samar-samar dua bola mata tajam  merah menatap surti membuatnya takut dan merinding,tetapi dengan pelahan dia bangkit .tangannya mencari sesuatu dibawah bantal dan jarinya menyentuh benda dingin ,ditarik dan di genggamnya erat kuat dan pasti .Dengan berjingkat melangkah ringan bak angin terdorong tenaga yang datangnya entah dari mana .Surti menghunjamkan benda tajam ditanganya kearah sosok kelabu tadi dengan sekuat tenaganya seiring lolongan anjing yang melengking riuh bersahutan.tiba-tiba sorot lampu tidur  malam berubah jadi terang benderang bagai lampu panggung.Mata  surti melotot hendak keluar mulutnya menganga lebar takmampu berteriak  melihat danu  bersimbah darah  dari perutnya,gunting masih tergenggam ditangannya dengan meneteskan darah segar.
                            Seketika surti mendengar  suara memanggil mangil namanya dari luar lalu berlari lewat pintu belakang…dan berlari,….berlari….terus berlari  dikelamnya malam diiringi lolongan anjing semakin jauh  dan senyap bersama surti ditelan malam yang membelam ……
 
 Oleh .dame tobing.maret 15.2011.


Kamis, 10 Maret 2011

DIATAS RODA-RODA BERGELINDING.

                                                   DIATAS RODA-RODA BERGELINDINGStasiun kecil dikota kecamatan pagi itu tidak seperti basanya.Para penumpang kejrusan kota propinsi terlihat ramai.dari bayi yang dalam gedongan ibunya sampai pad kakek nenek berseliweran di depan loket kecil menanti mobil dan bus yang hendak berangkat.Para mandor,agen ,kernet sampai pada calo tiket sibuk mengatur pemberangkatan para penumpang.Sebagian dari  mereka ada yang ngomel berkepanjangan karena keberangkatan tertunda.Kadang masalah tempat duduk yang kurang nyamanlah,dan banyak masalah kcil lainnya
Namun saat mandor meniup pluit satu satu bus penumpak bergerak perlahan dan melaju meninggalkan stasiun kecil itu.     
               -Ahhh........letih amat aku ini Dung .kata Kardi seraya melap kedua tangannya dengan potongan baju yang sudah lusuh tak terpakai
               -Memang tali pengikat barang diatas tadi kurang kencang kau bikin .yah....terpaksa diulang balik.abis kalo barang jatuh siapa yang nanggung tokh kita juga kan.Sudah dimaki sopir yah .....terpaksa ganti rugi lagi. Jawab Kardi sambil melirik keluar jendela bus melihat sewa jalan yang jadi sumber uang kantong mereka.
            Kardi dan Lindung dua kernet bus penumpang ukuran mercedes benz trayek antar kota propinsi dan kecamatan.Profil kedua mereka ini jauh beda tapicara kerja yah......boleh juga ini pengakuan dari sopirnya.
Bus melaju terkendali dijalan raya sopir dan kdua kernet saling kerja sama sewa jalan turun naik pertanda uang kantong bertambah.Sesekali sopir melirik Lindung dan Kardi dari kaca spion benar apa nggak uang sewa dikasih keaku  nanti katanya dalam hati.
                                                                    -Taaaaarrrrriiiikkk................suara Kardi lantang seraya ngenjot di tangga bus saat penmpang turun diperimpangan jalan..sambil bernyanyi kecil mengikut irama musik berdendang dalam bus .Lindung asyik bercanda dengan gadis manis yang duduk di bangku belakang.Melihat situasi ini Kardi mersa tak enak sebab sudah setengah perjalanan suara nya parau memanggil para sewa dan turun naikmengangkat barang. 
                                             -Kau......dari tadi  duduk aja kerjamu,gantian lah......
                                             -Tahankan dulu lah Kar.lagi tanggung nih....seraya senyum melirik gadis
                                              disampingnya.dibalas senyum tapi melirik pada Kardi.Melihat ini Kardi seakan  mendapat angin surga rasanya,canda ria dan seloroh tanpa kata kata berarti terus bergema antara Lindunng.Kardi dan Minar gadis manis penumpang dari desa terpencil diseberang bukit trayek bus penumpang bernama Martimbang.Kurang lebih jam lima sore mereka sampai di kota propinsi yang sudah jelas suasana sudah jauh beda baik udara maupun keramaian kota.Tanpa banyak basa basi sopir turun dari belakang stir berdiri disisi bus seraya berkacak pinggang kemudian berputar duakali kiri kanan seakan merengangkan otot yany sudah seharian duduk di jok mobil.Lindung dan Kardi tak menghiraukan itu semua.Dengan cekatan mereka berdua telah diataap bus seraya menarik tali dan menrunkan barang para penumpang.Wajah keduanya berimbah keringat baju Kardi basah lengket ke tubuhnya bak disiram hujan.Lain dengan Lindung yang semula sudah  buka baju tubuh kekarnya mengkilap basah karna keringat tegar dan ber semangat.           -Minar..barang mu  yang mana ?....tanya Kardi                 
                          -Tadi ,kan kau yang ngangkat ...balas Minar.
                          -Akh..goblok amat kamu Kar masa kamu lupa.Nih ini dia kata Lindung seraya menurunkan  koper hijau dan segoni kecil beras ddekat Minar.
                          -Jangan lupa keaku Minar.HP......aku .aku sayang kamu  kata Lindung setegah berteriak dari atap bus seraya menggulung tali disiku degan senyum khasnya .      
                          -Aku cinta kamu......Minar.Lindung raja cinta itu ...tambah Kardi lagi sambil menjijing barang Mnar ke beca seraya menjentik tangan Minar dengan halus yang dibalas senyum manisnya.Entah apa
yang bergejolak dihati kedua insan itu.Minar melambaikan tangan nya dari beca saat kardi berbalik sedang Lindung melihat dan membalas lambayan itu dengan kecupan jauh.Senyum manis Minar kembali merekah dibibirnya membuat degup jantung Lindung bergetar....

                                                                                Seusai mandi,cuci bus dan makan malam Kardi,Lindung dan sopirnya duduk melingkar di meja.piring bekas makan belum diangkat pramusaji,maklum belum ada pembayaran.Ketiga mereka seakan terbebas dari belenggu seharian yang cukup banyak menguras tenaga dan energi.Hal ini terpancar dari sinar dan raut wajah mereka .
                               -Besok  pagi,periksa ban depan  ya.Kar,dan per kita tadi nampaknya ada yang patah,tapi mungkin per tengah .cadangan masih di kamar belakang .Lin.munkin kita berangkat sore....Kata Albert sopir bus  mereka .
                                -yaaa.......jawab mereka berdua hampir serentak dan kemudian Kardi dan Lindung  saling merogoh kantong masing-masing seraya mengeluarkan uang keatas meja ketiga mereka sama menghitung uang tersebut yang kurang lebih berjumlah Rp.400.000 .-mereka senyum simpul.
                                -Narti......berapa nih makan kami ?.......tanya Albert seraya menyodorkan lembran limapuluh ribuan.      -Kardi ini .Lindung nih ke kamu berdua ..tambah Albert seraya menyodorkan dua lembar ratusan  ribu.Mereka berdua senyum sambil mengecup kekening masing-masing selebihnya masuk kekantong Albert dan beranjak pergi tidur  kekamar para sopir,sedangkan Kardi dan Lindung beranjak menuju parkiran bus untuk tidur.............
                                                             -Yaaaaa............. majooooooo.......                                             
 seru Lindung dengan lantang dan kuat Kardi bergegas menarik kayu pengganjal roda belakang dan ikut menggantung di pintu belakang .Perlahan tapi pasti bus melaju dijalan raya seiring dengan kenderaan dari yang kecil sampai interculer pembawa peti kemas saling berusaha mendahului dengan selera kecepatan masing-masing.Sesekali Lindung berteriak minta jalan agar mendahului kenderaan lain,kadang derit rem tiba-tiba melengking nyaring ,menghindar dari hal yang fatal.Albert kelihatan bugar dan pima,sesekali melirik dari kaca spion dalam hati menghitung para penompang.Meskipun matematika sampai SMP tanpa ijazh hitungmenghitung uang sewa dan setoran  hafal benar.Apalagi saat sekarang ini sampai sudah seperempat jaln dilalui bangku yang tadinya hanya setengah terisi kini sudah ditempati penumpang.                                     
            Angin sepoi bertiup masuk dari jendela atas bus dapat mengurangi cuaca panas bus tanpa            
AC.membuat para sewa ngantuk enag dan terlelap dalam  alunan lagu CD Siantar Men.ditambah kecepatan sedang oleh Albert juga membawa mata Kardi meram melek menahan rasa kantuk.Lindung sesekali melirik  ke  para penumpang tanpa hilang konsentrasi pada jalan raya karena dia sadar dia mata kedua dari Alber yang megang stir.Matanya terpana pada wajah yang bersandar ke bahu seorang bapa setengah baya,tepat diseberang kirinya.Si bapa diam tak merasa risih,padahal tadinya si gadis diam saja.seakan tak mau bersintuhan dengan nya.......Lindung tak perlu mencari jawab karena dengan mata terkatup,mulut menganga liur menggantung disudut bibir itulah jawab yang sudah sering dilihat nya.
                  -Pa.sopir pinggir.........kata seorang ibu yang sedang menggendong anaknya.
                  -Mana....mana....teriak Kardi tibatiba tersentak dari tidurnya seraya menarik tas dari tangan ibu  tsb.lalu turun dari tangga belakang.- Hati-hati bu nyeberangnya,yooo......... ulang Kardi saat bus melaju lagi.Tak lama kemudian Lindung mencolec Kardi menunjuk melalui lirik matanya ke gadis ngantuk diseberang kiri Kardi ketawa ngikik melihat krag baju sigadis basah
                  -Aduhhh......cantiknya.pacarku......
                  -Itulah kau ,lihat cewek matamu besar.sewa didepan matamu tak kau lihat monyong.
                  -Ke itu,tuh ....kau mau Kar.
                  -Sory,sory  ........Lin aku bukan cowok murahan.kata kardi bersenandung sambil mengetok ngetok tiang penopang bangku bus.dan si cewek tersentak dari tidurnya malu tersipu setelah beradu pandang dengan Kardi.yang senyum simpul.
                  -Matamu.itu heh.....sembur si cewek ngantuk ke Kardi dengan wajah marah beringas.
                  -Galak .....benar kamu .kok gitu marah.......tambah Lindung lagi membuat sicewek makin dongkol menyimpan rasa malu mungkin.                                                                                                                                                                     Senja merangkak malam begitu cepat sekali berlalu seiring dengan rodaroda bergelinding ddiatas aspal beton mulus.putaran jam wekker di depan  Albert sudah menunjuk angka 12.Jalan yang hendak ditempuh masih jauh lagi mata sudah hampir minta tutup sama seperti warung bebek yang sering dilalui bus sudah tutup pintu...Mata Albert melirik kekaca spion Kardi dan Lindung tak kelihatan   rasa geram dan dongkol seketika menyelinap.dugaan yang sudah terbiasa muncul,-Kamu tidur ni ye......rasakan ni.....tibatiba pedal rem diinjak kuat.suara gedebuk ....terdengar dari bangku belakang .....rasa sakit dikepala dan punggung Lindung tak terhankan Lain dengan Kardi tibatiba bangun melompat buka pintu lalu turun........ehehhhhhh taktaunya kedua kaki masuk setengah lutut kelumpur busuk di lobang bahu jalan.sayangnya lagi Kardi tertinggal dua mtr dari bus.nya.dengan hati dongkol dan marah sambil ng omel pelahan melangkah menaiki tangga lalu duduk tanpa cuci kaki.
                                                                                            Albert senyum kecut melihat kedua kernet nya.Rasa kantuknya hilang ditambah lagi celoteh sigadis ngantuk diseberang kiri Lindung
                      -Rasain ........kamu kena juga kan ......katanya seraya ketawa ria.Kardi dan Lindung hanya senyum pahit saja ..
                    .-uhhhhh   sirik kamu Pir,mentang kamu supir jadi raja dilangit ya.tunggu saat mainnya.kata Kardi geram menahan marah..
 .                                            ....................................................................

Saat sepi dari pengunjung toko buku "MAWAR"tempat Minar bekerja di coba membuka kontak hp dan tak terduga seketika muncul nama Kardi .Senyum simpul Minar awal kontak dengan Kardi.saling sapa dan canda antar seberang membuat suasana keduanya ceria.dan harapan ketemu lagi.
                                 -Kak.buku ini  harganya berapa ?
                                 -Lihat sampul dalam dek,harganya ada disana .....kata Minar seraya mematikan hp nya,kemudian Minar memberi kembalian  uang pembeli dan beranjak pergi.                                                    Gema suara Azan Magrib ,Minar tiba di rumah kostnya.tegur sapa sesama teman kost berlanjut seperti biasa
Minar segera berkemas   untuk shalat magrib dan setelah shalat Isya ,dimakan nya nasi rantang yang tlah diantar bu,Parni.sesuai dengan menu dan porsi yang diminta.
                                                                                          Setelah Marni mengoles wajahnya dengan make up ringan untuk tidur malam  lalu berbaring sambil memejamkan matanya untuk tidur.Tapi rasa kantuk belum muncul,diraih hp nya.Teringat akan Lindung lalu panggil.ehh.....seketika nyambung.
        -Sedang kerja kamu Min.?
        -Tidak aku lagi istirahat mau tidur
        -Kamu lagi dimana?
        -Di kampung seberang bukit desa kamu Mir.Kapan kamu pulang?apa tak rindu pul kam.Mungkin            yang menunggu mu rindu tak sabar untuk ketemu.....kata Lindung dari seberang mencoba menggugah
hati Minar .-Kamu  tahu siapa yang menantiku,sudah pasti ayah,ibu dan kedua adikku.
        -Bukan.Mir...masudku pacarmu.
        -Maaf.....ya tak ada waktu...lagi siapa mau sama ku.aku jelek tak cantik seperti gadis-gadis kota aku gadis desa.Lindung........balas Minar lagi .....  
.Juga sama dengan Kardi percakapan lewat hp banyak terucapakan
dari hal biasa sampai luar biasa membawa tawa dan sensasi.dibenak Minar Lindung punya keistimewaan
dibanding dengan Kardi dengan raut wajah putih dan sedikit ganteng meskipun mereka hanya seorang kernet
diatas rodaroda bergelinding.Bagi Marni bukan masalah.Yang penting budipekertinya.
Akhirnya dua raut wajah teman Marni bermain dipelupuk mata sampai Marni terlena dalam tidurnya...............
                                                                                 Marni tiga bersaudara.dengan kedua ayah  ibunya yang tinggal disebuah desa diseberang bukit..kehidupan didesa yang kurang menguntungkan dengan mata pencarian
hanya bertani dengan tuntutan perlengkapan hidup yang harus dipenuhi seakan tak memungkinkan lagi ditambah Marni hanya bermodalkan Ijazah  SMU tak kuliah seperti teman temanya membuatnya berfikir keras ingin hidup layak dan menopang hidup keluarganya.............
          -Jadi.....tujuan mu kemana Minar..... kata Ibunya disaat mereka berkumpul sebelum  tidur malam dibawah sinar lampu teplok yang pada saat ini sudah jarang terlihat.Lama sekali Mrni menyahut,kemudian ayah nya bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama.
         -Kalau ayah dan ma'  tak keberatan biar dekat ,di  Medan  lah.
         -Tapi siapa yang akan membantumu untuk mencari kerja disana,saudara kita tak ada .kata Ibunya dengan rasa khawatir.
         -Temanku ada ma' berdolalah semoga aku dapat pekerjaan.Tak usah takut .percayalah aku selalu ingat pesan ayah dan ma'.Demikianalah  awal keberangkatan Minar kekota ,dengan susah payah cari kerja,silih berganti antara pekerjaan yang satu dengan yang lain demi mencari upah yang layak dengan prinsip untuk membantu keluarga di kampung.Keuletan dan kesabaran Marni dan doa ayah dan ma' nya tidak siasia sampai
hampir tiga tahun lamanya bekerja di Toko Buku MAWAR yang telah membawa banyak perubahan  keluarganya dikampung.Tak hanya bagi ayah dan ma'nya juga bagi majikannya Pa Sasmito ,Marni seakan bawa berkah ,..usahanya lancar dan toko bertambah pembelinya.Hal ini dapat dirasakan Marni dari sikap keluarga majikannya.sehingga membuatnya berpacu untuk memberi yang terbaik  dalam bekerja.                       Suatu senja di pasar SANGRILA.  -" Hai Lin......kamu beli apa nggak narik kamu ,
                                                    -"Oo,..Minar ,biasalah cuci mata.kami tak narik lagi istrahat....jawab Lindung saat ketemu dgn Marni yang tidak disangka-sangka.Hatinya berbunga tak lepas matanya  memandang wajah Marni yang berseri menambah rasa simpatiknya pada Marni.Dalam hati selalu bertanya adakah Marni mengerti akan cintanya?  -Kardi mana?
                                                            -Lagi tidur kami tinggalkn tadi ,jawab lindung tersentak dari lamunannya.                                          -Mari ,disana saja kita duduk.aku aja traktir kamu .kata Marni seraya menarik tangan Lindung menuju KFC .Setelah mereka berdua duduk saling berhadapan .kemudian Marni dengan cekatan telah kembali membawa makanan kesukaannya dan kemudian menyodorkan nya pada
Lindung..Keduanya sangat akrab sekali ,melihat sikap marni yang penuh perhatian pada Lindung membuatnya semakin percaya diri untuk mengungkapkan cintanya yang selama ini terpendam.Memang walaupun tak nyata diam diam juga Marni dapat menagkap sikap Lindung selama ini melalui obrolan HP aupun dengan sms nya ,singkatnya Marni mencintai Lindung.
                                                         -Terimakasih Lin,kau telah antar aku sampai dirumah,hati hati ya..
                                                         -Baik Mar ,ingat apa yang kukatakan aku akan buktikan nanti
                                                           apa yang kurencanakan semoga Tuhan mengabulkannya.
                                                         - Ya.....akan kutunggu .... jawab Marni, saat Lindung pamitan dari rumah kostnya.Mata Marni terus mengikuti langkah demi langkah Lindung sampai menghilang ditikungan gang
berselang satu jam kemudian Marni baca sms dari Lindung seraya tersenyum dan akhirnya wajah Lindung terbawa dalam tidurnya.BERSAMBUNG........




 

.

                                                   RINDUKU
Dalam kerinduan ku padamu tak pernah sirna walau matahariku hamper senja.
Hasrat di hati kuingin jumpa padamu .namun kutaktau dimana rimbamu.
Kau selalu hadir dialam mimpi ku bercanda bagaikan dulu dikala  kita merenda hari esok.indah tiada tara.adakah aku hadir ditidur malam mu ?.....kau bagaikan gagak hitam terselubung misteri . kala kuterjaga kau melayang tinggi dicakrawala
Terpuruk daku dalam kerinduan semu .Namun dia sang kekasih dalam biduk ku labuhan hati tiada banding nya…………


Minggu, 30 Januari 2011

SANG PUTRI ALAM MAYA

        

 Ketika roda hitam berbalut lingkaran  karet  olahan pabrik....
beradu dengan aspal hitam yang mulus,bak pipi remaja cantik.. 
menggelinding,..........membawaku kehamparan danau silahi sabungan.
yang berpagar bukit-bukit perkasa  indah kokoh .
bak pengawal sang raja yang bertakhta diatas singgasana.

hamparan danau dihias dengan riak kecil .
dan mendesah lembut dipasir putih
bak bisikan  cinta sang kekasih ditelinga perawan
memukau merasuk kalbu bercanda ria dalam pelukan

kesejukan dan kemesraan danau tercinta.......
semilir angin membelaiku.........
tak terlepas dari rimbunnnya pohon semak belukar....
yang tidak terjamah mesin-mesin jahil...
masih asri........menyimpan rahasia alam bagi pencinta leluhurnya.
sejak kaki menapak ditanah mu ,....... berlapis daun yang gugur kebumi
bak permadani turki lembut halus.......

semelir tiupan sang bayu dingin mendekap sekujur tubuh
merasuk di ulu hati dan jantung..

membawaku kepancuran  air dari belahan batu cadas
meluncur begitu deras ....terhempas di pasir putih.....berkilau
bak permata tertimpa sinar mentari.

disana terlihat sang putri cantik jelita bercanda dengan percikan air
memilah-milah rambut ikal terurai dicelah kelentikan jari sang putri...
seraya tersenyum menanti ku disana.
diakah gerangan yang kunanti dan kucari...?
kutak tahu,.....tapi kurindu .....

aku  bersimpuh dengan desiran angin dingin menembus sumsum...
merasuk kekalbu dan aku turut serta dengan sang putri........
bersiram diatas tajamnya curahan air sakti,meski dingin  dan teramat dingin
tiada kurasakan ............
percaya atau tidak....... itu  nyata.......

oleh.dame tobing
huta silahi 16 Januari 2011