Puisi
DI BALIK KURSI
Akan Ku beri harta dan rizki dengan kehendak KU….
Sepenggal ayat dari kitab suci MU…
Abadi bagi ummat MU
Tetapi mengapa tiada merasa puas ?......
Harta benda ,rumah gedung bertingkat dengan perabotan mahal
Bernilai jutaan dan mobil yang siap selalu memudahkan gerak mu
.yang tempo detik menjelajah dunia nyata maupun dunia maya….
Yang sulit dibaca simiskin dan sipapa…..
Mengais siang dan malam dihingar bingar metro yang kompleks ….
Demi pengganjal perut kosong…….
Di gedung bertingkat,dengan kursi empuk hawa sejuk ac mengendus.
Para pakar berargumen dengan lantang berbicara tentang tikus tikus got….
Tak tertinggal simiskin bagai tameng tameng penangkal serangan……
Namun……….takpernah tuntas .
Lain otak berbicara ,lain pula tangan berbuat
Indah sekali mereka tampak di petibergambar dan bersuara.
Yang tidak dimiliki simiskin dan sipapa kecuali ngintip ditetangga
Adakah dia itu dihati dan di nyali si pakar berdasi …….
Yang kadang bak burung betet ngantuk ditengah sidang………
Hati pun tertanya ,mana hatimu duhai pilihanku……
Tak ingat kau dulu…………
Saat itu perutku lapar,seteguk air kau beri.
Janji indah meluncur dari bibir dibalik kumis tebalmu……
Kini kami makin menderita…dan makin menderita……
Kerja keras ,peluh deras mengucur membasahi daging pembalut tulang.
Tak lagi seimbang dengan nasi bungkus mbok narti…….
Pada hal……tuanku,kau semakin terlelap nyenyak di istanamu.
Tidakkah hatimu terguncang akan bencana di sekitarmu ?
Ataukah itu kebodohan sebab akibat……..
Pada hal kalimat kalimat RAAB………..melintas dibenakmu dimanapun kau berada.
Adakah hatimu tlah tertutup ?.........
Meskipun suaramu lantang berurai kami,kami yang tak berpunya…..
Ingatlah…..kita semua hanya menanti dan menanti esok yang penuh misteri ……..
Buatku,…..dan buat mu jua………………..
Penghujung malam 30 septbr 2011.dame tobing.