Senin, 16 April 2012

OLD VIOLIN

Bulan desember di akhir tahun, kembali menjelang diusia senja,hari-hari kulalui dengan kidung sendu ku ....dibukit hijau di penghujung silindung...kidung  kudendang selalu kala mentari pagi  bersinar ...menabur embun sejuk bagi kecambah bertabur menanti  kan mekar.hingga tiba saat merona indah di siang hari.....bagai camar-camar putih terbang mengepak sayap di birunya langit......tertinggal kecapi tua.....yang telah mendendangkan denting dawai biru...dendang yang terselip selalu di sanubari camar putih,yang dulu dielusnya.yang dulu diendusnya’bagai permata biru kesayangan......tapi kini  kecapi tua terlupakan karena musim,karena cinta,karena  mata....karena kursi......  
Oleh.dame tobing

ASPAL HITAM
Si kuda besi melaju kencang
Diatas siular hitam panjang membentang
Tangan tangan kekar hitam legam  mencekam kemudi
Seakan penyimpan nyawa  penumpang
Mata liar jalang beradu menantang  penghalang
Kadang  liar menerkam  penghadang
Jantung seakan melayang ,roda melejit melengking
Asma ALLAH mengumandang bergaung dari  lidah  kelu
Pertanda  mentari masih terang benderang
Meski  si ular hitam panjang membentang  diam,
Namun..........
Menyimpan  misteri  dengan  pasangan  yang tak lekang......
Selalu jalan bersama
Meski  penuh tanya dan tak terjawab namun harus.......
Menyongsong dan menanti mentari esok  pasti di jelang........
       Oleh .dame tobing.april 10 ’12.   


         Payung  limbung        
                                         Lihat...itu taman bukit di penghujung
                                         Kecambah kecambah biru membilur      
Mendamba selalu sinar mentari
Siraman sejuk  derai rintik hujan
Disana ada payung lembayung
Bernaung  bukan terlindung
Sosok terlihat linglung
Katanya dia pelindung pemimpin
Untaian kata meluncur
Sering meraung menggonggong
Merayu lembut ditabur bisa
Ada maunya sukar  ditebak
Hati renyuh terkoyak merebak
Lihat kata tersibak makna........ nyata berbeda.
Apa daya.......
Terpaksa melata di celah kecambah biru
Menyiang  gulma,memupuk tunas, jangan terpuruk
Mereka  yang  dikursi empuk
                                                               Tidak tau batas yang dia mau
Kebutaan semu dan nafsu
Sumber bencana buana...............

Oleh : Dame Tobing