Kamis, 10 Maret 2011

DIATAS RODA-RODA BERGELINDING.

                                                   DIATAS RODA-RODA BERGELINDINGStasiun kecil dikota kecamatan pagi itu tidak seperti basanya.Para penumpang kejrusan kota propinsi terlihat ramai.dari bayi yang dalam gedongan ibunya sampai pad kakek nenek berseliweran di depan loket kecil menanti mobil dan bus yang hendak berangkat.Para mandor,agen ,kernet sampai pada calo tiket sibuk mengatur pemberangkatan para penumpang.Sebagian dari  mereka ada yang ngomel berkepanjangan karena keberangkatan tertunda.Kadang masalah tempat duduk yang kurang nyamanlah,dan banyak masalah kcil lainnya
Namun saat mandor meniup pluit satu satu bus penumpak bergerak perlahan dan melaju meninggalkan stasiun kecil itu.     
               -Ahhh........letih amat aku ini Dung .kata Kardi seraya melap kedua tangannya dengan potongan baju yang sudah lusuh tak terpakai
               -Memang tali pengikat barang diatas tadi kurang kencang kau bikin .yah....terpaksa diulang balik.abis kalo barang jatuh siapa yang nanggung tokh kita juga kan.Sudah dimaki sopir yah .....terpaksa ganti rugi lagi. Jawab Kardi sambil melirik keluar jendela bus melihat sewa jalan yang jadi sumber uang kantong mereka.
            Kardi dan Lindung dua kernet bus penumpang ukuran mercedes benz trayek antar kota propinsi dan kecamatan.Profil kedua mereka ini jauh beda tapicara kerja yah......boleh juga ini pengakuan dari sopirnya.
Bus melaju terkendali dijalan raya sopir dan kdua kernet saling kerja sama sewa jalan turun naik pertanda uang kantong bertambah.Sesekali sopir melirik Lindung dan Kardi dari kaca spion benar apa nggak uang sewa dikasih keaku  nanti katanya dalam hati.
                                                                    -Taaaaarrrrriiiikkk................suara Kardi lantang seraya ngenjot di tangga bus saat penmpang turun diperimpangan jalan..sambil bernyanyi kecil mengikut irama musik berdendang dalam bus .Lindung asyik bercanda dengan gadis manis yang duduk di bangku belakang.Melihat situasi ini Kardi mersa tak enak sebab sudah setengah perjalanan suara nya parau memanggil para sewa dan turun naikmengangkat barang. 
                                             -Kau......dari tadi  duduk aja kerjamu,gantian lah......
                                             -Tahankan dulu lah Kar.lagi tanggung nih....seraya senyum melirik gadis
                                              disampingnya.dibalas senyum tapi melirik pada Kardi.Melihat ini Kardi seakan  mendapat angin surga rasanya,canda ria dan seloroh tanpa kata kata berarti terus bergema antara Lindunng.Kardi dan Minar gadis manis penumpang dari desa terpencil diseberang bukit trayek bus penumpang bernama Martimbang.Kurang lebih jam lima sore mereka sampai di kota propinsi yang sudah jelas suasana sudah jauh beda baik udara maupun keramaian kota.Tanpa banyak basa basi sopir turun dari belakang stir berdiri disisi bus seraya berkacak pinggang kemudian berputar duakali kiri kanan seakan merengangkan otot yany sudah seharian duduk di jok mobil.Lindung dan Kardi tak menghiraukan itu semua.Dengan cekatan mereka berdua telah diataap bus seraya menarik tali dan menrunkan barang para penumpang.Wajah keduanya berimbah keringat baju Kardi basah lengket ke tubuhnya bak disiram hujan.Lain dengan Lindung yang semula sudah  buka baju tubuh kekarnya mengkilap basah karna keringat tegar dan ber semangat.           -Minar..barang mu  yang mana ?....tanya Kardi                 
                          -Tadi ,kan kau yang ngangkat ...balas Minar.
                          -Akh..goblok amat kamu Kar masa kamu lupa.Nih ini dia kata Lindung seraya menurunkan  koper hijau dan segoni kecil beras ddekat Minar.
                          -Jangan lupa keaku Minar.HP......aku .aku sayang kamu  kata Lindung setegah berteriak dari atap bus seraya menggulung tali disiku degan senyum khasnya .      
                          -Aku cinta kamu......Minar.Lindung raja cinta itu ...tambah Kardi lagi sambil menjijing barang Mnar ke beca seraya menjentik tangan Minar dengan halus yang dibalas senyum manisnya.Entah apa
yang bergejolak dihati kedua insan itu.Minar melambaikan tangan nya dari beca saat kardi berbalik sedang Lindung melihat dan membalas lambayan itu dengan kecupan jauh.Senyum manis Minar kembali merekah dibibirnya membuat degup jantung Lindung bergetar....

                                                                                Seusai mandi,cuci bus dan makan malam Kardi,Lindung dan sopirnya duduk melingkar di meja.piring bekas makan belum diangkat pramusaji,maklum belum ada pembayaran.Ketiga mereka seakan terbebas dari belenggu seharian yang cukup banyak menguras tenaga dan energi.Hal ini terpancar dari sinar dan raut wajah mereka .
                               -Besok  pagi,periksa ban depan  ya.Kar,dan per kita tadi nampaknya ada yang patah,tapi mungkin per tengah .cadangan masih di kamar belakang .Lin.munkin kita berangkat sore....Kata Albert sopir bus  mereka .
                                -yaaa.......jawab mereka berdua hampir serentak dan kemudian Kardi dan Lindung  saling merogoh kantong masing-masing seraya mengeluarkan uang keatas meja ketiga mereka sama menghitung uang tersebut yang kurang lebih berjumlah Rp.400.000 .-mereka senyum simpul.
                                -Narti......berapa nih makan kami ?.......tanya Albert seraya menyodorkan lembran limapuluh ribuan.      -Kardi ini .Lindung nih ke kamu berdua ..tambah Albert seraya menyodorkan dua lembar ratusan  ribu.Mereka berdua senyum sambil mengecup kekening masing-masing selebihnya masuk kekantong Albert dan beranjak pergi tidur  kekamar para sopir,sedangkan Kardi dan Lindung beranjak menuju parkiran bus untuk tidur.............
                                                             -Yaaaaa............. majooooooo.......                                             
 seru Lindung dengan lantang dan kuat Kardi bergegas menarik kayu pengganjal roda belakang dan ikut menggantung di pintu belakang .Perlahan tapi pasti bus melaju dijalan raya seiring dengan kenderaan dari yang kecil sampai interculer pembawa peti kemas saling berusaha mendahului dengan selera kecepatan masing-masing.Sesekali Lindung berteriak minta jalan agar mendahului kenderaan lain,kadang derit rem tiba-tiba melengking nyaring ,menghindar dari hal yang fatal.Albert kelihatan bugar dan pima,sesekali melirik dari kaca spion dalam hati menghitung para penompang.Meskipun matematika sampai SMP tanpa ijazh hitungmenghitung uang sewa dan setoran  hafal benar.Apalagi saat sekarang ini sampai sudah seperempat jaln dilalui bangku yang tadinya hanya setengah terisi kini sudah ditempati penumpang.                                     
            Angin sepoi bertiup masuk dari jendela atas bus dapat mengurangi cuaca panas bus tanpa            
AC.membuat para sewa ngantuk enag dan terlelap dalam  alunan lagu CD Siantar Men.ditambah kecepatan sedang oleh Albert juga membawa mata Kardi meram melek menahan rasa kantuk.Lindung sesekali melirik  ke  para penumpang tanpa hilang konsentrasi pada jalan raya karena dia sadar dia mata kedua dari Alber yang megang stir.Matanya terpana pada wajah yang bersandar ke bahu seorang bapa setengah baya,tepat diseberang kirinya.Si bapa diam tak merasa risih,padahal tadinya si gadis diam saja.seakan tak mau bersintuhan dengan nya.......Lindung tak perlu mencari jawab karena dengan mata terkatup,mulut menganga liur menggantung disudut bibir itulah jawab yang sudah sering dilihat nya.
                  -Pa.sopir pinggir.........kata seorang ibu yang sedang menggendong anaknya.
                  -Mana....mana....teriak Kardi tibatiba tersentak dari tidurnya seraya menarik tas dari tangan ibu  tsb.lalu turun dari tangga belakang.- Hati-hati bu nyeberangnya,yooo......... ulang Kardi saat bus melaju lagi.Tak lama kemudian Lindung mencolec Kardi menunjuk melalui lirik matanya ke gadis ngantuk diseberang kiri Kardi ketawa ngikik melihat krag baju sigadis basah
                  -Aduhhh......cantiknya.pacarku......
                  -Itulah kau ,lihat cewek matamu besar.sewa didepan matamu tak kau lihat monyong.
                  -Ke itu,tuh ....kau mau Kar.
                  -Sory,sory  ........Lin aku bukan cowok murahan.kata kardi bersenandung sambil mengetok ngetok tiang penopang bangku bus.dan si cewek tersentak dari tidurnya malu tersipu setelah beradu pandang dengan Kardi.yang senyum simpul.
                  -Matamu.itu heh.....sembur si cewek ngantuk ke Kardi dengan wajah marah beringas.
                  -Galak .....benar kamu .kok gitu marah.......tambah Lindung lagi membuat sicewek makin dongkol menyimpan rasa malu mungkin.                                                                                                                                                                     Senja merangkak malam begitu cepat sekali berlalu seiring dengan rodaroda bergelinding ddiatas aspal beton mulus.putaran jam wekker di depan  Albert sudah menunjuk angka 12.Jalan yang hendak ditempuh masih jauh lagi mata sudah hampir minta tutup sama seperti warung bebek yang sering dilalui bus sudah tutup pintu...Mata Albert melirik kekaca spion Kardi dan Lindung tak kelihatan   rasa geram dan dongkol seketika menyelinap.dugaan yang sudah terbiasa muncul,-Kamu tidur ni ye......rasakan ni.....tibatiba pedal rem diinjak kuat.suara gedebuk ....terdengar dari bangku belakang .....rasa sakit dikepala dan punggung Lindung tak terhankan Lain dengan Kardi tibatiba bangun melompat buka pintu lalu turun........ehehhhhhh taktaunya kedua kaki masuk setengah lutut kelumpur busuk di lobang bahu jalan.sayangnya lagi Kardi tertinggal dua mtr dari bus.nya.dengan hati dongkol dan marah sambil ng omel pelahan melangkah menaiki tangga lalu duduk tanpa cuci kaki.
                                                                                            Albert senyum kecut melihat kedua kernet nya.Rasa kantuknya hilang ditambah lagi celoteh sigadis ngantuk diseberang kiri Lindung
                      -Rasain ........kamu kena juga kan ......katanya seraya ketawa ria.Kardi dan Lindung hanya senyum pahit saja ..
                    .-uhhhhh   sirik kamu Pir,mentang kamu supir jadi raja dilangit ya.tunggu saat mainnya.kata Kardi geram menahan marah..
 .                                            ....................................................................

Saat sepi dari pengunjung toko buku "MAWAR"tempat Minar bekerja di coba membuka kontak hp dan tak terduga seketika muncul nama Kardi .Senyum simpul Minar awal kontak dengan Kardi.saling sapa dan canda antar seberang membuat suasana keduanya ceria.dan harapan ketemu lagi.
                                 -Kak.buku ini  harganya berapa ?
                                 -Lihat sampul dalam dek,harganya ada disana .....kata Minar seraya mematikan hp nya,kemudian Minar memberi kembalian  uang pembeli dan beranjak pergi.                                                    Gema suara Azan Magrib ,Minar tiba di rumah kostnya.tegur sapa sesama teman kost berlanjut seperti biasa
Minar segera berkemas   untuk shalat magrib dan setelah shalat Isya ,dimakan nya nasi rantang yang tlah diantar bu,Parni.sesuai dengan menu dan porsi yang diminta.
                                                                                          Setelah Marni mengoles wajahnya dengan make up ringan untuk tidur malam  lalu berbaring sambil memejamkan matanya untuk tidur.Tapi rasa kantuk belum muncul,diraih hp nya.Teringat akan Lindung lalu panggil.ehh.....seketika nyambung.
        -Sedang kerja kamu Min.?
        -Tidak aku lagi istirahat mau tidur
        -Kamu lagi dimana?
        -Di kampung seberang bukit desa kamu Mir.Kapan kamu pulang?apa tak rindu pul kam.Mungkin            yang menunggu mu rindu tak sabar untuk ketemu.....kata Lindung dari seberang mencoba menggugah
hati Minar .-Kamu  tahu siapa yang menantiku,sudah pasti ayah,ibu dan kedua adikku.
        -Bukan.Mir...masudku pacarmu.
        -Maaf.....ya tak ada waktu...lagi siapa mau sama ku.aku jelek tak cantik seperti gadis-gadis kota aku gadis desa.Lindung........balas Minar lagi .....  
.Juga sama dengan Kardi percakapan lewat hp banyak terucapakan
dari hal biasa sampai luar biasa membawa tawa dan sensasi.dibenak Minar Lindung punya keistimewaan
dibanding dengan Kardi dengan raut wajah putih dan sedikit ganteng meskipun mereka hanya seorang kernet
diatas rodaroda bergelinding.Bagi Marni bukan masalah.Yang penting budipekertinya.
Akhirnya dua raut wajah teman Marni bermain dipelupuk mata sampai Marni terlena dalam tidurnya...............
                                                                                 Marni tiga bersaudara.dengan kedua ayah  ibunya yang tinggal disebuah desa diseberang bukit..kehidupan didesa yang kurang menguntungkan dengan mata pencarian
hanya bertani dengan tuntutan perlengkapan hidup yang harus dipenuhi seakan tak memungkinkan lagi ditambah Marni hanya bermodalkan Ijazah  SMU tak kuliah seperti teman temanya membuatnya berfikir keras ingin hidup layak dan menopang hidup keluarganya.............
          -Jadi.....tujuan mu kemana Minar..... kata Ibunya disaat mereka berkumpul sebelum  tidur malam dibawah sinar lampu teplok yang pada saat ini sudah jarang terlihat.Lama sekali Mrni menyahut,kemudian ayah nya bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama.
         -Kalau ayah dan ma'  tak keberatan biar dekat ,di  Medan  lah.
         -Tapi siapa yang akan membantumu untuk mencari kerja disana,saudara kita tak ada .kata Ibunya dengan rasa khawatir.
         -Temanku ada ma' berdolalah semoga aku dapat pekerjaan.Tak usah takut .percayalah aku selalu ingat pesan ayah dan ma'.Demikianalah  awal keberangkatan Minar kekota ,dengan susah payah cari kerja,silih berganti antara pekerjaan yang satu dengan yang lain demi mencari upah yang layak dengan prinsip untuk membantu keluarga di kampung.Keuletan dan kesabaran Marni dan doa ayah dan ma' nya tidak siasia sampai
hampir tiga tahun lamanya bekerja di Toko Buku MAWAR yang telah membawa banyak perubahan  keluarganya dikampung.Tak hanya bagi ayah dan ma'nya juga bagi majikannya Pa Sasmito ,Marni seakan bawa berkah ,..usahanya lancar dan toko bertambah pembelinya.Hal ini dapat dirasakan Marni dari sikap keluarga majikannya.sehingga membuatnya berpacu untuk memberi yang terbaik  dalam bekerja.                       Suatu senja di pasar SANGRILA.  -" Hai Lin......kamu beli apa nggak narik kamu ,
                                                    -"Oo,..Minar ,biasalah cuci mata.kami tak narik lagi istrahat....jawab Lindung saat ketemu dgn Marni yang tidak disangka-sangka.Hatinya berbunga tak lepas matanya  memandang wajah Marni yang berseri menambah rasa simpatiknya pada Marni.Dalam hati selalu bertanya adakah Marni mengerti akan cintanya?  -Kardi mana?
                                                            -Lagi tidur kami tinggalkn tadi ,jawab lindung tersentak dari lamunannya.                                          -Mari ,disana saja kita duduk.aku aja traktir kamu .kata Marni seraya menarik tangan Lindung menuju KFC .Setelah mereka berdua duduk saling berhadapan .kemudian Marni dengan cekatan telah kembali membawa makanan kesukaannya dan kemudian menyodorkan nya pada
Lindung..Keduanya sangat akrab sekali ,melihat sikap marni yang penuh perhatian pada Lindung membuatnya semakin percaya diri untuk mengungkapkan cintanya yang selama ini terpendam.Memang walaupun tak nyata diam diam juga Marni dapat menagkap sikap Lindung selama ini melalui obrolan HP aupun dengan sms nya ,singkatnya Marni mencintai Lindung.
                                                         -Terimakasih Lin,kau telah antar aku sampai dirumah,hati hati ya..
                                                         -Baik Mar ,ingat apa yang kukatakan aku akan buktikan nanti
                                                           apa yang kurencanakan semoga Tuhan mengabulkannya.
                                                         - Ya.....akan kutunggu .... jawab Marni, saat Lindung pamitan dari rumah kostnya.Mata Marni terus mengikuti langkah demi langkah Lindung sampai menghilang ditikungan gang
berselang satu jam kemudian Marni baca sms dari Lindung seraya tersenyum dan akhirnya wajah Lindung terbawa dalam tidurnya.BERSAMBUNG........




 

.

                                                   RINDUKU
Dalam kerinduan ku padamu tak pernah sirna walau matahariku hamper senja.
Hasrat di hati kuingin jumpa padamu .namun kutaktau dimana rimbamu.
Kau selalu hadir dialam mimpi ku bercanda bagaikan dulu dikala  kita merenda hari esok.indah tiada tara.adakah aku hadir ditidur malam mu ?.....kau bagaikan gagak hitam terselubung misteri . kala kuterjaga kau melayang tinggi dicakrawala
Terpuruk daku dalam kerinduan semu .Namun dia sang kekasih dalam biduk ku labuhan hati tiada banding nya…………