PENUNGGU MALAM
dikelam malam membelam
roda-roda bus malam beradu dengan aspal hitam
juga dengan kerikil dilobang melompong dijalanan
menderu dan mendesis
bak ular melata menepis akar dan cadas
kan menyentak mimpi indahku ……
langkah terseok ,mata pedih mengedip
menanggal grendel pintu ku
lidah kelu menyahut sapa aroma malam
terpaksa kuberi apa mereka pinta
karena itu sudah janji tanpa kompromi
demi lembar-lembar ajaib
yang didamba dalam bergumul
nada sumbang,angkuh dan sombong
nada lembut merayu
hangar bingar tawa terbahak mengoyak malam
tiada sungkan dan segan
tumpah ruah diantara gigi dan lidah
semua kuraup dengan diam
itulah aku penunggu malam
terbungkus malam ,menanti……..
akan gemerincing uang terbilang
menantang tantangan mendatang……
Ria Tobing.
lahan ku
20 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar