Senin, 25 Agustus 2014


                     H A M P A        

garis garis wajah menggurat nyata dikelopak mata dan rahang ku
legam kulit wajah ku hitam. mengkilat
ditimpa sinar mentari melewati hari hari kosong ku
jalan jalan dipersimpangan..
jalan jalan bebatuan
roda roda angkot bergelinding ,licin mulus.
warung warung dengan penghuni pinggiran
dengan lagu lagu sumbang mempesona tak bermakna
dengan hari hari ku terlewat tak bermakna.
hati hampa menggapai makna
di pelataran berbantal batu berselimut embun menatap gemintang
bermain dengan mimpi mimpi di emperan mesjid tua
hamparan sawah menguning,mengundang satwa Mu
air pancuran jatuh berderai dicelah cadas merah
bocah bocah telanjang tertawa ria degan bibir biru bergetar
dingin dingin menyusup tulang belulang......
rinduku menggebu menyusup di pusaran telaga
memapah ku menyusuri akar ,batu liat menapak tebing terjal.
peluh menganak sungai di tubuh legam ku
haus dahaga nafas tersengal terttahan dilangkah telapak kaki ku
yang dulu tak ku hiraukan
sayup sayup suara kokok ayam merayap di telingaku
sekilas mataku menatap
gubuk tua ber atap nipah kucari tiada lagi
berganti rumah papan atap  seng.
rasa malu menjalar direlung hati ku
mataku panas menahan air mata
aroma hutan menyadap seluruh nadi ku..
jurang dalam didepanku menatap tajam padaku
desiran angin dicelah daun berbisik mencbir ku
sorak sorai satwa alam  menertawai ku.
hariku kosong terlewat tiada tergapai lagi..
seketika sosok sumintem yang menolak cinta dari ku, datang
senyum menawan dengan tangan mengebang menantiku
segra ku lari kepelukannya.......lalu semuanya gelap.......dan gelap.

desa ku.25 agust 2014
oleh.dame tobing







Tidak ada komentar:

Posting Komentar