Sabtu, 18 Desember 2010

SI EMBUN PAGI

                              SI EMBUN PAGI
Cermin(cerita mini)
        Entah karena menghayal atau karena kaki tersandung,buku dan diktat diktat kuliah  Anita jatuh berserak
dijalani arah kampus.Dengan wajah merona merah Anita memungut nya.Tetapi Anita tiba-tiba terhenti memungutnya justru sepasang tangan telah membantunya.Dua pasang mata saling bertatapan dan prya itu tersenyum.Anita membalas senyuman dengan penuh tanda tanya .Siapa ya...........
            - Maaf,....ini awal perkenalanku dengan mu,aku....Ibra. seraya menyodorkan beberapa buku ketangan
Anita.yang masih bingung namun pasrah
..          -Rumah mu dimanana?..boleh aku turut  dengan mu ?tambah Ibra lagi
            -Boleh ,tapi jangan nipu ya
            -Memang nya aku mirip garong?
 Jawab Ibra dengan senyum
            -Garong cinta ,kali.......balas Anita sambil tertawa dan jalan  bersama.
Begitulah awal perkenalan Anita dengan Ibra hingga menjadi sahabat kompak mereka sering tampak  berdua
dan pasti sudah benih benih cinta untuk hidup bersama sudah tergambar .Taaaapiiiii.......cinta murni  entah cinta bohongan penulis tak tahu.Pokoknya bagi Anita dan Ibra tiada lebih indah selain kisah cinta mereka,
dengan mekar dan harumnya bunga ditaman,,bersenandung lagu -lagu cinta bak  flm sinetron tanpa ada problem berarti.
              - Anita cintaku abadi pada mu.......ujar Ibra lembut seraya mempermainkan anak rambut Anita dikala mereka berduaan di si Pincur Panatapan ke Danau Toba yang indah.
              -Ahhhhh.......rayuan daluarsa " balas Anita menatap jauh ke kota kecil Muara dipinggiran danau
              -Sumpah mati ,....Nit seabadi gelora danau ini,ingat selagi danau ini tidak menimbulkan   tsunami.selama, angin Tao Silalahi tak henti bertiup........begitulah cintaku padamu.
Anita tibatiba  beralih pandang menatap mata Ibra dalam-dalam seraya tersenyum hatinya tak terima akan ucapan Ibra sepenuh hati,lalu
               -Puitis amat ,kata-kata mu ,Cinta masa kini beda Ibra "WAIT ON SEE" ajalah
               -Aku jujur " kata Ibra serius dengan expresi wajah  yang memelas.
              - Jangan-jangan hidungku ini penyok,bibirku dijahit karena koyak kau tak sudi lagi.
              -Itukan takkan terjadi dan jangan terjadilah.....itukan ilusimu belaka sayang......" kata Ibra lagi seraya meraih Anita pada pelukannya.







              -Sudah..sudah Ibra ....ngomomg yang benar aja,jangan ngombal lagi.Kita pulang hari sudah senja"
kata Anita seraya berkemas untuk pulang.
                                                               Rembang petang mengambang diufuk barat  Danau Toba Anita dan Ibra meluncur dengan sepeda motor Tiger Biru dengan tangan Anita melingkar erat dipinggang Ibra yang menambah kecepatan larinya motor sambil bercanda ria  dibawah siraman gerimis senja.Sayang,sekali tiba-tiba muncul sepeda motor lain dipersimpangan Ibra tak dapat mengendalikan sepeda motor Tiger Biru nya.Anita terpental demikian juga Ibra .Seketika orang ramai berkumpul dan mengangkut keduanya ke rumah sakit terdekat.
                       Ketika Anita sadar dari seluruh kejadian ia merasa kaget dan heran  mendapati dirinya sedang terbaring di bed rumah sakit.Dirabanya  wajahya ada perban .kemudian ia coba duduk meskipun rasa sakit mendera dan menoleh ke kaca jendela.samar samar ,Anita melihat perban menempel di hidung dan dibibirnya.
Lambat laun memory ingatan  Anita kembali beroperasi kejadian demi kejadian  berpeta lagi dipelupuk matanya.Anita menangis bukan karena  sakit.yang diderita.Tetapi mengingat Ibra yang tidak nampak batang hidungnya lagi.................
                                       Rura silindung.19 Des.2010
                                       by d.ria tobing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar